for a better future

Gue kira cuma dokter aja yang punya spesialisasi dikerjaannya . Ternyata di dunia Informasi Teknologi juga ada . Hhmm , ya ginilah cetakan orang setengah mateng . Kalo ibarat telur setengah mateng , dimakan eneg dibuang sayang , secara harga telor samakin hari semakin nyekek , gak cuma telor aja sich , tapi semua kebutuhan pokok lebih tepatnya , apalagi nyokap ngeluh aja , uang belanjaan yang tiap bulanan dikasih bokap selalu pas – pasan . hhmm, malah curcol gini sih .

I ' m Not Yours

Butuh waktu lama untuk merakit puzzle hatiku yang hancur . Tapi kau tak pernah mau tau itu .  Aku bukanlah kamu . Tapi aku bisa jadi apa yang kamu mau. Ya itulah aku . Beribu kali ku ucap padamu , ‘ aku memiliki kesungguhan dalam setiap ucapan ’ .  Pengalaman berharga itu yang membuatku menjadi seseorang yang mempunyai prinsip .

Flashback

OMG, makhluk itu muncul lagi, makhluk misterius, yang sampe sekarang gue masih penasaran dibuatnya. Masih kaku aja ternyata lidah gue. Padahal jelas-jelas dia depan mata.
Just 'Helooo', gak masalah kali, toh dulu kan masih zamannya cinta monyet. Zamannya waktu kencing lo masih dipegangin, zaman waktu bangun tidur harus ada sedotan di mulut yang isinya gonta-ganti, kadang susu kadang teh manis, untung nyokap gue gak iseng ngisi minumannya jus cabe.

Color Blind

Merah kuning hijau dilangit yang biru.

Persetan dengan lagu itu. Kenapa didunia ini harus ada merah tua, merah muda, merah marun, ijo lumut, ijo telor asin, kuning tai, kuning jigong, jingga, silver, gold apalah itu.  berjuta – juta warna yang katanya indah. Katanya. Iya. Kata mereka sih.

Nyokap bilang, gue terlahir sempurna tanpa ada kecacatan sedikitpun. Lahir langsung nangis, gerakan tonus baik, warna kulit kemerahan, panjang badan 48 cm dengan berat badan 3000 gram. Bayi yang cukup sempurna. Bahkan waktu nemuin foto gue pas bayi disamping tempat sampah. Sumpah demi apapun, gue unyu – unyu mampus deh. WHAT?? DISAMPING TEMPAT SAMPAH???!!! Apa gue niat dibuang?? Apa gue anak temuan??. “MAMAAA…AKU ANAK SIAPA???”. Ga peduli yang penting waktu bayi gue adalah salah satu pemenang bayi sehat dan montok di ajang festival bayi saat itu. Tapi kenapa semakin gue besar semakin gue yakin ada yang bermasalah  dengan sensor warna dimata gue ini.

Next,....game is over..!!

          Tak akan ada yang tau bagaimana dengan perasaan terdalam yang aku rasa ini. Bahkan kau saja yang aku anggap ada, tak pernah tau mengenai semua perasaanku. Apa perlu aku berlari ke puncak gunung tertinggi untuk berteriak? Berteriak memberi tahu semua penghuni bumi kalau aku mencintaimu? Atau membisikkan pelan – pelan dedaunan kering disana hingga hanya mereka saja yang mengetahui perasaanku? Apa kau terlahir cacat? Aku rasa tidak. Lalu apa yang menyebabkan kau begitu cacat akan perasaan. Kau begitu sulit untuk mengartikan kata dari sebuah rasa. Rasa terdalam yang selama ini aku simpan. Bagaimana bisa manusia yang terlahir tanpa kecacatan sedikitpun begitu cacat memperlakukan seorang pasangan. Kau cacat dalam memahami. Kau cacat dalam menyayangi. .Kau cacat dalam menghargai. Bahkan kau pun cacat dalam mencintai. Apa aku salah pilih orang? Tapi nyatanya hanya namamu saja yang selalu aku ingat. Hanya senyummu saja yang mampu mengobati rasa pilu.